Sunday, 27 December 2015

Salam Kenal

Hai, namaku Alivia Renata.

Kulirik sekilas bulan yang terlihat samar karena terhalang awan. Mungkin sekarang sudah pukul sepuluh malam, atau lebih? Entahlah.

Aku harus cepat-cepat pulang. Yah meskipun sepertinya aku pulang atau tidak, takkan ada bedanya buat mama. Ia memang tidak peduli, tidak pernah peduli, haha.

Ah sudahlah. Aku tidak mau membahas hal itu.

Aku melangkahkan kaki sedikit lebih cepat. Aku tidak peduli kepada orang-orang yang berjalan di sekitarku. Toh, mereka bahkan tidak melirik ke arahku.

Dinginnya malam dapat terlihat ketika daun-daun pohon sekitarku terus bergerak makin cepat ditiup angin. Tapi aku tidak merasa dingin.

Tak sengaja mataku menangkap dua sosok muda-mudi yang tengah asik berciuman di gang sempit di sebelah kananku. Menjijikan.

"Dasar tak tahu malu!", bisikku dalam hati.

Aku jadi kesal dibuatnya. Atau, mungkin aku iri? Sial! Untuk apa aku iri? Iri kepada wanita murahan tadi yang dengan mudahnya disentuh tangan laki-laki hidung belang yang tak tahu malu? Benar-benar menjijikan.

Kulangkahkan kakiku lebih cepat sambil mencoba melupakan hal yang barusan terjadi. Tiba-tiba otakku memerintahkan kakiku untuk berhenti melangkah.

"Alvian?", tanyaku dalam hati.

Mataku menyipit, memastikan sosok itu benar Alvian.

"ALVIAN!", teriakku. Tapi Alvian bahkan tidak menengok ke arahku. Ia malah masuk ke dalam mobilnya lalu melesat pergi.

Aku mencoba berlari sambil terus berteriak memanggil namanya, tapi aku masih kalah cepat. Tunggu, aku berhenti berlari. Mana mungkin ia mendengarku? Aku ini siapa? Bodohnya aku. Haha.

Cukup. Aku harus segera pulang.

Tak terasa rumahku sudah ada di depan mata. Langkahku kian melambat. Kubuka pintu pagar yang tidak digembok dengan perlahan, lalu memasuki rumah. Tak terkunci. Kulihat mama sedang duduk tak bergerak dengan tatapan kosong.

Aku melengos tak peduli. Aku berjalan menuju kamar. Pintu kamar kubuka. Aku terdiam sesaat sebelum masuk ke dalam. Aku menarik nafas sesaat lalu melangkah masuk.

Pemandangan mengerikan terpampang jelas di depan mataku. Tubuh seorang remaja putri menggantung di tengah kamar. Bau apek dan busuk mulai memenuhi kamar. Tapi aku tidak kaget.

Ya, dia itu aku. Aku berbalik lalu tersenyum datar. Aku Alivia Renata, salam kenal.

No comments:

Post a Comment